Bloomberg News

Bloomberg, Rusia dan Kazakhstan resmi menunda peluncuran pertama dalam proyek luar angkasa gabungan bertajuk "Baiterek". Penundaan debut roket Soyuz 5 milik Rusia ini dilakukan guna memberikan waktu bagi tim ahli untuk melakukan pemeriksaan tambahan secara menyeluruh.

Badan antariksa Rusia, Roscosmos, melalui unggahan di Telegram menyatakan bahwa peluncuran ditunda demi memastikan kesiapan sistem onboard maupun peralatan darat. Roscosmos menambahkan bahwa program Baiterek saat ini telah memasuki tahap akhir, sehingga pengujian ekstra ini bertujuan untuk menciptakan kondisi optimal demi keamanan dan keberhasilan peluncuran perdana.

Roket Soyuz 5 awalnya dijadwalkan meluncur pada akhir tahun ini dari kompleks Baiterek, sebuah fasilitas baru di Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan. Fasilitas ini telah menjadi lokasi peluncuran utama Rusia selama puluhan tahun. Program ini sendiri diposisikan sebagai pesaing bagi SpaceX milik Elon Musk.

Pengembangan roket baru ini telah mengalami keterlambatan jadwal selama bertahun-tahun. Proyek ini terhambat oleh sanksi internasional yang pertama kali dijatuhkan setelah aneksasi Krimea oleh Presiden Vladimir Putin pada 2014, dan diperluas pasca-invasi skala penuh Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.