Bloomberg  Technoz, Jakarta – Ekonom memandang dimetil eter (DME) dari gasifikasi batu bara akan sulit menggantikan liquified petroleum gas (LPG) sebab biaya investasinya terbilang tinggi dan harga produk DME diprediksi masih lebih mahal dari LPG.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai proyek DME tetap bisa dijalankan, tetapi lebih realistis diposisikan sebagai pengganti sebagian porsi LPG.

Salah satu skema yang disarankan, mencampurkan 20% DME dengan 80% LPG.

Josua menilai campuran DME dengan LPG tersebut dapat menjadi opsi transisi jika pemerintah ingin mengurangi impor LPG, terlebih komposisi tersebut dinilai lebih bersahabat dengan spesifikasi kompor yang beredar.

“Dari sisi teknis pemakaian di rumah tangga, DME memang punya kemiripan karakter sebagai bahan bakar gas, dan ada jalur transisi yang paling 'mulus', yaitu pencampuran DME 20% dan LPG 80% dapat digunakan pada kompor gas yang sudah beredar, sehingga hambatan perubahan peralatan di sisi konsumen bisa jauh lebih kecil dibandingkan dengan skenario 100%,” kata Josua ketika dihubungi, dikutip Minggu (21/12/2025).