Bloomberg Technoz, Jakarta – Ekonom memprediksi kuota gas minyak cair atau liquified petroleum gas (LPG) 3 kilogram (Kg) bersubsidi akan kembali melebar pada 2026, usai terdapat penambahan kuota sejumlah 350.000 ton untuk akhir tahun ini.

Ekonom Universitas Andalas Syafrudin Karimi menyatakan data beberapa tahun terakhir menunjukkan realisasi serapan LPG 3 Kg hampir selalu melampaui kuota.

Pada 2024, misalnya, serapan Gas Melon melonjak jadi 8,1 juta ton dari kuota sekitar 8 juta ton. Pada tahun ini, serapan diproyeksikan mencapai 8,3 juta ton dari kuota sebesar 8,17 juta ton.

Sementara itu, dalam RAPBN 2026 pemerintah mematok subsidi LPG 3 Kg senilai Rp80,3 triliun dengan proyeksi konsumsi naik sekitar 5%.

Syafrudin memprediksi terdapat potensi pembengkakan tambahan sekitar Rp5—Rp10 triliun jika realisasi serapan tahun depan menyentuh batas atas volume 8,31–8,76 juta ton.