Sergio Mendoza - Bloomberg News

Bloomberg, Senator Rodrigo Paz memenangkan putaran kedua pemilihan presiden Bolivia pada Minggu (12/10), dengan janji untuk memperbaiki hubungan dengan Amerika Serikat dan menekan belanja negara guna menghadapi krisis ekonomi terdalam dalam empat dekade terakhir.

Paz unggul atas mantan presiden Jorge “Tuto” Quiroga dari koalisi Alianza Libre dengan perolehan suara 54,5% berbanding 45,5%, berdasarkan 98% surat suara yang telah dihitung dalam penghitungan sementara. Ketua otoritas pemilu, Óscar Hassenteufel, menyatakan bahwa keunggulan Paz “tidak dapat terkejar.”

Politikus berusia 58 tahun itu akan resmi menjabat pada 8 November, memimpin negara yang tengah dilanda inflasi tinggi, kelangkaan bahan bakar, beban utang besar, serta risiko gejolak sosial dari para pendukung mantan presiden sosialis Evo Morales, yang dilarang maju dalam pemilu kali ini. Paz mengatakan akan secara bertahap menghapus subsidi bahan bakar yang mahal, membiarkan nilai mata uang melemah, dan berupaya menarik lebih banyak investasi asing.

Bolivia merupakan salah satu negara termiskin di benua Amerika meski memiliki cadangan lithium yang sangat besar—bahan utama untuk baterai kendaraan listrik.