Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas dunia ditutup naik tipis pada perdagangan kemarin. Perkembangan di Amerika Serikat (AS) masih menjadi sentimen penggerak harga sang logam mulia.

Pada Senin (7/7/2025), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 3.335,1/troy ons. Hanya menguat 0,03% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Meski demikian, harga emas sebenarnya menghabiskan mayoritas hari di zona merah. Kabar dari Negeri Adidaya menekan harga komoditas ini.

April lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif resiprokal. Makin tinggi surplus perdagangan yang dinikmati suatu negara terhadap AS, maka makin tinggi pula tarif bea masuknya.

Namun Trump kemudian memberi jeda waktu 90 hari. Waktu ini bisa dimanfaatkan oleh lebih dari 60 negara tersebut untuk bernegosiasi dengan AS,

Tenggat waktu 90 hari itu sudah hampir berakhir, tepatnya 9 Juli alias besok. Meski begitu, pemerintahan Trump tidak akan semerta-merta memberlakukan kebijakan resiprokal.

Pada 9 Juli besok, AS akan memberitahukan suatu negara bahwa mereka akan dikenakan tarif yang lebih tinggi jika perundingan belum selesai. Akan tetapi, tarif baru itu sendiri baru berlaku pada 1 Agustus.

Jadi, masih ada waktu sekitar 3 minggu bagi banyak negara untuk merampungkan perundingan dengan AS, Asa damai dagang ini membuat investor (dan dunia) lega. Akibatnya, minat terhadap aset aman (safe haven asset) seperti emas pun memudar.

Akan tetapi, kemudian muncul dinamika baru. Bloomberg News mengabarkan, Trump mengancam bakal mengganjar tarif bea masuk sebesar 25% terhadap seluruh impor dari Jepang dan Korea Selatan mulai 1 Agustus. 

Ini karena proses negosiasi AS dengan kedua negara tersebut agak buntu. Jika kemudian perundingan gagal mencapai kesepakatan, Trump pun menebar ancaman apabila Jepang dan Korea Selatan menaikkan tarif bea masuk bagi impor asal Negeri Paman Sam.

 “Jika Anda memutuskan untuk menaikkan tarif, maka kami akan mengenakan besaran itu ditambah 25%,” tegas Trump dalam cuitan di media sosial.

Kabar ini memuat pasar kembali gundah-gulana, Teror perang dagang masih belum sepenuhnya pergi. Masih ada risiko terhadap arus perdagangan dan pertumbuhan ekonomi global. Alhasil, emas kembali dilirik sehingga harganya bisa bangkit walau sedikit.

Harga Emas dii Pasar Spot (Sumber: Bloomberg)

Analisis Teknikal

Lantas bagaimana proyeksi harga emas untuk hari ini? Apakah bisa naik lagi atau malah kembali terkoreksi?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih berada di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 51.

RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun RSI emas belum jauh di atas 50 sehingga bisa dikatakan masih cenderung netral.

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 77. Menghuni area beli (long) yang kuat, bahkan hampir jenuh (overbought).

Untuk perdagangan hari ini, harga emas kemungkinan bisa turun. Target support terdekat adalah US$ 3.332/troy ons yang menjadi Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka MA-10 di 3.320/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Target paling pesimistis atau support terjauh ada di US$ 3.256/troy ons.

Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 3.345/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi mengerek harga emas menuju US$ 3.365/troy ons.

Target paling optimistis atau resisten terjauh adalah US$ 3.408/troy ons.

(aji)

No more pages