Yannes mengamini, baterai jenis Lithium Iron Phosphate (LFP), seperti Wuling yang terbakar di tengah hujan lebat di Bandung, digadang-gadang lebih aman dan dikenal memiliki stabilitas termal lebih baik dibanding jenis lain seperti Nickel Manganese Cobalt (NMC). Namun, tidak berarti bahwa kendaraan listrik dengan baterai LFP terbebas dari kemungkinan thermal runaway.
Menurutnya, thermal runaway juga tetap dapat terjadi pada baterai LFP jika terjadi kondisi ekstrem, seperti korsleting internal, pengecasan secara berlebih (overcharging), atau kerusakan fisik yang signifikan, jadi bukan berarti baterai LFP kebal sepenuhnya.
“Di Indonesia, dengan makin bertambah jumlah kasus terbakarnya EV dan rangkaian masalah seputar sistem kontrol dan kelistrikan jelas tidak lepas dari makin banyaknya jumlah EV yang digunakan oleh masyarakat,” ujarnya.
Kepulan Asap BYD Seal Saat Parkir, Indikasi Produk Gagal?
“Insiden kebakaran EV yang diviralkan tersebut tentunya akan memicu kekhawatiran publik yang notabene orang awam terkait potensi kelemahan desain atau dugaan modifikasi yang tidak sesuai standar.”
Mobil listrik dengan jenis Wuling Air ev dilaporkan terbakar di persimpangan lampu merah Jalan Soekarno Hatta, Bandung pada Sabtu (5/7/2025). Menyitir kabar muncul di media sosial, salah satunya akun Instagram @infojawabarat, mobil Air ev berwarna putih tersebut terbakar sekitar pukul 19.30 WIB. Api dikabarkan sudah padam dan mobil sudah dievakuasi. Namun, kemacetan lalu lintas sempat terjadi karena peristiwa ini.
Saat dikonfirmasi, Aftersales Director Wuling Motors Maulana Hakim mengatakan, menurut informasi di lapangan, insiden ini bermula dari sisi bagian kap depan mobil yang berasap. Wuling menyatakan sedang melakukan kontak kepada konsumen dan juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dari kejadian ini.
“Kami turut prihatin atas kejadian yang dialami konsumen. Kami juga berterima kasih kepada pihak pemadam kebakaran setempat yang dengan sigap melakukan pemadaman dengan singkat. Bagi kami faktor keselamatan konsumen merupakan prioritas utama,” ujar Maulana kepada Bloomberg Technoz, Minggu (6/7/2025).
(wep)

































