Logo Bloomberg Technoz

Impor DDGs menggarisbawahi bagaimana China memperluas hubungan dagang dengan Brasil—negara penghasil komoditas pertanian utama yang telah memasok sebagian besar impor kedelainya—sambil menjauh dari AS. 

Pada Mei, Beijing setuju untuk membuka pasarnya bagi pemasok DDGs Brasil karena terus membatasi impor AS melalui bea anti-dumping dan bea masuk imbalan.

Impor DDGs China mencapai puncaknya hampir 7 juta metrik ton pada 2015, sebagian besar berasal dari AS, tetapi telah merosot sejak hambatan perdagangan diberlakukan. Menurut data resmi China, negara tersebut mengimpor 233.000 metrik ton DDGs pada 2024.

Biji-bijian kering penyulingan (DDGs) merupakan produk sampingan utama yang tersisa setelah pati jagung difermentasi untuk menghasilkan etanol. Produk ini biasanya dicampur ke dalam pakan ternak sapi, babi, dan ayam sebagai bahan baku berprotein tinggi.

Kelompok industri National Corn Ethanol Union memperkirakan produksi DDGs Brasil akan mencapai rekor 5,5 juta metrik ton tahun ini seiring semakin banyaknya panen jagung yang diproses menjadi biofuel, di mana ekspor diperkirakan mencapai 1,5 juta metrik ton.

Brasil memiliki 24 pabrik DDGs, termasuk yang dimiliki oleh Sao Martinho SA, Inpasa Agroindustrial SA, dan unit FS dari Summit Agricultural Group.

Menurut Corn Ethanol Union, pengiriman ke China belum dimulai, menunggu persetujuan Beijing terhadap pabrik-pabrik Brasil yang akan diizinkan untuk mengekspor ke negara tersebut. Proses ini diperkirakan akan selesai dalam beberapa pekan ke depan.  

(bbn)

No more pages