Seperti halnya rupiah, berbagai mata uang Asia juga mampu mencetak apresiasi. Pada pukul 09:18 WIB, yen Jepang, rupee India, dolar Taiwan, baht Thailand, ringgit Malaysia, dolar Singapura, dan peso Filipina menguat masing-masing 0,19%, 0,02%, 0,12%, 0,19%, 0,26%. 0,07%, dan 0,77%.
Penguatan rupiah berlangsung bersamaan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melanjutkan tren rebound dengan keberhasilan dibuka menguat 0,58% menyusul reli kuat yang juga terjadi di Bursa Saham AS dan regional Asia.
Para pelaku pasar keuangan global dan perekonomian dunia, bisa bernafas lega. Seperti yang dilaporkan Bloomberg News, ada kemungkinan Iran dan Israel akan menyepakati gencatan senjata dalam waktu dekat. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sepakat untuk menahan serangan ke Iran setelah berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
“JANGAN JATUHKAN BOM ITU. JIKA ANDA MELAKUKANNYA, MAKA ITU PELANGGARAN BERAT,” cuit Trump di media sosial, yang sepertinya ditujukan kepada Israel.
Kabar ini membuat pelaku pasar lega. Aset-aset berisiko pun kembali diburu, setelah awalnya minat investor lebih tertuju kepada aset-aset yang dipandang aman (safe haven assets).
“Pasar akhirnya bisa bernafas lega karena penurunan tensi di Timur Tengah,” ujar Haris Khurshid, Chief Investment Officer di Karobaar Capital, seperti yang diberitakan Bloomberg News.
(fad/aji)

































