Bloomberg Technoz, Jakarta - London Metal Exchange (LME) menetapkan aturan baru yang mewajibkan para trader untuk memangkas posisi besar mereka di pasar, menyusul gejolak dalam beberapa bulan terakhir akibat masuknya sejumlah trader energi besar dunia ke perdagangan logam.
Dalam pernyataan yang dirilis Jumat usai penutupan pasar pekan lalu, LME menyebut setiap trader yang memiliki posisi dalam kontrak bulan terdekat melebihi total stok logam yang tersedia, akan dipaksa untuk mengurangi posisinya. Aturan ini berlaku efektif segera.
Langkah ini diambil setelah beberapa kasus di mana trader energi — yang selama setahun terakhir agresif masuk ke pasar logam — memborong posisi besar dalam kontrak logam LME.
Salah satu yang paling mencolok adalah Mercuria Energy Group Ltd., yang diketahui sempat membangun posisi aluminium lebih dari 1 juta ton, menurut laporan Bloomberg. Angka tersebut jauh melampaui stok aluminium di bursa yang kini turun ke bawah 350.000 ton.
Bloomberg sebelumnya melaporkan bahwa LME telah turun tangan untuk memaksa Mercuria memangkas posisi aluminium utama mereka untuk kontrak pengiriman Juni.
Dalam pernyataan Jumat, LME mengatakan bahwa pihaknya selama beberapa bulan terakhir telah meminta para pelaku pasar untuk mengambil berbagai langkah untuk menurunkan eksposur besar mereka terhadap kontrak yang ada di bursa, terutama jika dibandingkan dengan level stok yang berlaku.
Lewat komite, LME menyatakan kini saatnya memberlakukan aturan peminjaman kontrak bulan terdekat secara menyeluruh sebagai respons pasar.
Aturan ini dimaksudkan untuk menghadirkan ketentuan yang transparan dan berlaku umum terkait dengan pengelolaan posisi besar hingga jatuh tempo kontrak bulanan berikutnya.
Berdasarkan aturan baru ini, trader yang memiliki posisi dalam kontrak logam bulan terdekat yang melebihi total stok yang tersedia — termasuk inventaris “on warrant” dan “cancelled” yang dikurangi dengan kepemilikan sendiri — wajib memangkas posisinya dengan cara meminjamkannya ke trader lain pada harga yang sama (level), atau menggulirkan posisi tersebut ke bulan berikutnya tanpa perubahan harga.
Stok Menipis
Kebijakan ini diambil di tengah penurunan stok logam dan munculnya gejala tekanan pasokan (squeeze) pada sejumlah kontrak utama LME.
Selisih harga tembaga yang menjadi indikator utama melonjak tajam pada Jumat, mencapai level backwardation terbesar sejak 2021 — sebuah tanda klasik terjadinya keketatan pasokan. Sementara itu, selisih harga aluminium juga menguat signifikan.
Selama ini, LME memang memiliki aturan untuk mencegah dominasi pasar, namun hanya mencakup posisi dominan pada inventaris atau kontrak-kontrak yang mendekati jatuh tempo dalam hitungan hari.
Aturan lama belum mencakup kontrak bulanan yang berakhir setiap Rabu ketiga dalam sebulan, yang volumenya jauh lebih besar.
Aturan baru ini akan berlaku untuk semua posisi trader dalam kontrak yang jatuh tempo hingga Rabu ketiga bulan berikutnya. LME menyebut kebijakan ini bersifat sementara, namun membuka kemungkinan untuk dikonsultasikan secara publik agar dijadikan permanen di masa depan.
LME juga dijadwalkan mengambil alih kewenangan penetapan batas posisi perdagangan dari Otoritas Jasa Keuangan Inggris (FCA) mulai Juli tahun depan.
Bloomberg sebelumnya melaporkan bahwa bursa ini sedang mempertimbangkan penerapan batas posisi yang melarang trader membentuk posisi bulan terdekat yang lebih besar dari total inventaris logam yang tersedia.
(bbn)