Logo Bloomberg Technoz

China memproduksi sekitar 90% dari magnet tanah jarang permanen di dunia, dan telah menggunakan cengkeramannya atas pasokan tersebut untuk melawan perang dagang yang semakin memanas dengan AS. 

Pembatasan ekspor yang diluncurkan pada 4 April tidak hanya mencakup tujuh jenis tanah jarang, tetapi juga magnet yang mengandung tanah jarang bahkan dalam jumlah sangat kecil.

Pemerintah dan perusahaan di AS memantau bagaimana aliran pasokan berubah pada Juni. Setelah negosiator AS dan China bertemu di London awal bulan ini, Presiden AS Donald Trump mengatakan, "MAGNET UTUH, DAN SEMUA ELEMEN TANAH JARANG YANG DIBUTUHKAN, AKAN DIBERIKAN, LANGSUNG, OLEH CHINA."

Data spesifik tentang ekspor magnet akan dipublikasikan oleh bea cukai China pada Jumat (20/6/2025). Pada kuartal pertama tahun 2025, sebelum pembatasan ekspor, magnet menyumbang hampir 90% dari kelompok produk logam tanah jarang.

(bbn)

No more pages