Bloomberg Technoz, Jakarta - Rencana penawaran saham perdana (IPO) klub sepak bola Persib Bandung mencuat ke publik di tengah perhatian pasar terhadap industri olahraga yang mulai merambah bursa. 

Namun, pelajaran penting bisa dipetik dari satu-satunya emiten klub sepak bola yang sudah lebih dulu melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu PT Bali Bintang Sejahtera Tbk, emiten dengan kode saham BOLA yang menaungi klub Bali United FC.

Kinerja keuangan BOLA menunjukkan perjalanan yang tidak mulus. Pada kuartal I tahun 2024, laba bersih BOLA anjlok 99% menjadi hanya Rp16,5 juta, turun drastis dari Rp36,65 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan tersebut seiring dengan merosotnya pendapatan usaha sebesar 31,87% secara tahunan (year-on-year).

Pendapatan BOLA pada periode ini berasal dari dua lini utama: manajemen klub sepak bola sebesar Rp28,49 miliar, dan agensi olahraga senilai Rp24,59 miliar. Meski angka tersebut masih mencerminkan aktivitas operasional, tren penurunan ini menyoroti tantangan bisnis yang bersandar pada popularitas dan performa tim olahraga.

Selain kinerja yang naik turun, distribusi dividen BOLA juga tidak konsisten. Dalam catatan historisnya, emiten ini tidak selalu membagikan dividen setiap tahun.