Logo Bloomberg Technoz

Kementerian ESDM memperkirakan potensi tambahan lifting dari reaktivasi sekitar 4.200 sumur tidak beroperasi ini mencapai 12.000 barel minyak per hari (bopd) dalam kurun 1 tahun.

“Ada sekitar 500 sumur yang akan dilelang Pertamina dalam tahun ini sampai tahun depan,” kata Ariana.

Menurut Ariana, Pertamina telah menghimpun minat 39 mitra potensial untuk ikut bekerja sama dalam upaya reaktivasi sumur tidak beroperasi ini. Mitra potensial ini berminat untuk menggarap 245 sumur.

Di sisi lain, Kementerian ESDM tengah menggodok regulasi untuk mendukung kerja sama operasi (KSO) untuk menggarap sumur tidak beroperasi ini.

"Sekarang mungkin hanya ada 24 atau 29 KSO. Jadi, kita coba buat regulasi ini untuk mempercepat atau membuat KSO lebih banyak,” tuturnya.

Sejumlah konsep aturan itu berkaitan dengan relaksasi administrasi, teknis, keuangan, dan service fee atau biaya servis.

Menurut dia, aspek biaya servis sangat penting untuk mencegah negosiasi yang memakan waktu antara KKKS dengan mitranya.

Dia mencontohkan untuk sumur menganggur, mitra akan dibayar service fee sebesar 70% dari harga Indonesia Crude Price (ICP) atau 70% dari biaya produksi.

“Kalau ada pesaing di antara mitra, maka calon mitra yang bisa mengajukan service fee terendah yang akan menjadi pemenangnya. Jadi, tidak ada negosiasi lagi," imbuhnya.

Sementara itu, untuk lapangan idle, pembagian service fee antara pemerintah dengan KKKS atau Pertamina yakni sebesar 60% untuk pemerintah dan 40% untuk kontraktor atau Pertamina.

"Dalam hal ini, mitra kerja bisa mendapatkan 85% sebagai service fee dari bagi hasil KKKS Pertamina. Sementara itu, KKKS hanya mendapatkan 15%," ucapnya.

"KKKS atau Pertamina tidak memberikan investasi dan biaya. Kami berharap skema ini dapat mempercepat negosiasi antara KKKS atau Pertamina dengan mitra kerjanya.”

Sebelumnya, Kementerian ESDM membeberkan realisasi lifting minyak nasional baru mencapai 580.000 bopd awal tahun ini.

Capaian itu lebih rendah 4,13% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar 605.000 bopd.

(mfd/wdh)

No more pages