Olivia Tam dan Debby Wu - Bloomberg News

Bloomberg, Pemerintah China menuduh pemerintahan Trump merusak kesepakatan dalam pembicaraan dagang terbaru di Jenewa, setelah AS memperingatkan bahwa penggunaan cip kecerdasan buatan (AI) milik Huawei Technologies Co “di mana pun di dunia” dapat dianggap melanggar aturan ekspor Amerika Serikat.

Departemen Perdagangan AS pekan lalu menyatakan bahwa mereka akan menerbitkan panduan resmi yang menegaskan bahwa penggunaan cip Huawei seri Ascend merupakan pelanggaran terhadap kontrol ekspor pemerintah AS. Departemen tersebut juga menyebut akan mengedukasi publik mengenai “konsekuensi potensial dari penggunaan chip AI buatan AS untuk pelatihan dan inferensi model AI asal China.”

Namun, Departemen Perdagangan kemudian merevisi pernyataannya, mengubah narasi menjadi panduan tentang “risiko menggunakan chip komputasi canggih dari RRC (Republik Rakyat China), termasuk cip Huawei Ascend,” dengan menghapus frasa “di mana pun di dunia.” Dalam panduan resmi yang diterbitkan pada 13 Mei, dinyatakan bahwa penggunaan cip Ascend dari Huawei berisiko melanggar kontrol ekspor.

Revisi tersebut ternyata belum cukup untuk meredakan kemarahan Beijing. Dalam pernyataan resmi pada Senin, pemerintah China mengatakan bahwa mereka telah “bernegosiasi dan berkomunikasi dengan pihak AS di berbagai level melalui mekanisme konsultasi ekonomi dan perdagangan China-AS, dan telah menunjukkan bahwa tindakan AS secara serius merusak konsensus yang telah dicapai dalam pembicaraan tingkat tinggi di Jenewa.”