Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom menilai setidaknya terdapat empat langkah yang bisa dilakukan pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, khususnya setelah pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada level 4,87% pada kuartal I 2025. Angka pertumbuhan ini tercatat terendah sejak kuartal III 2021 lalu.

Universitas Andalas Syafruddin Karimi menyebutkan, pertama, Indonesia harus melakukan diversifikasi pasar ekspor, khususnya di tengah ancaman perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Menurut dia, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika harus digarap serius sebagai alternatif baru.

"Indonesia juga perlu mempercepat penghiliran atau hilirisasi industri agar tidak hanya mengekspor bahan mentah, tetapi juga produk bernilai tambah," ujar Syafruddin dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (6/5/2025).

Kedua, Syafruddin mengatakan, realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) harus ditingkatkan mulai kuartal II-2025. Syafruddin menilai belanja pemerintah tidak boleh lambat, sebab ini adalah kunci mendorong permintaan domestik.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi pemerintah memberikan distribusi 5,88% dan terkontraksi 1,38% pada kuartal I-2025.