Logo Bloomberg Technoz

The Fed telah memasuki masa pemadaman media dan “pasar sering kali melunakkan ekspektasinya terhadap The Fed selama masa tenang ini,” kata Win Thin, kepala strategi pasar global di Brown Brothers Harriman di New York. 

“Namun, The Fed telah mengirimkan pesan hawkish secara konsisten dalam beberapa minggu terakhir dan pasar sebaiknya tidak melupakan hal itu.”

S&P 500 mengalami minggu terburuk sejak Maret 2023 pada pekan lalu – memperpanjang penurunan dari level tertinggi sepanjang masa menjadi lebih dari 5%. Setelah indeks ini mencatatkan kinerja terbaiknya dalam satu tahun terakhir sejak tahun 2019, para investor semakin skeptis mengenai seberapa jauh pasar dapat bergerak lebih jauh dalam waktu dekat, bahkan dengan mempertimbangkan berlanjutnya kekuatan perekonomian.

Lebih dari separuh kelompok megacaps teknologi “Magnificent Seven” akan melaporkan pendapatannya minggu ini – membuat investor bertanya-tanya apakah perusahaan-perusahaan tersebut akan memenuhi ekspektasi tinggi yang ditetapkan terhadap kecerdasan buatan. 

Laba tujuh perusahaan dengan pertumbuhan terbesar di S&P 500 – Apple Inc., Microsoft Corp., Alphabet Inc., Amazon.com Inc., Nvidia, Meta Platforms Inc. dan Tesla Inc. – diperkirakan akan melonjak 38% di tahun ini. kuartal pertama, menurut Bloomberg Intelligence. Jika tidak termasuk mereka, sisa keuntungan indeks acuan diperkirakan akan menyusut sebesar 3,9%.

Konflik Timur Tengah

Sementara itu, konflik di Timur Tengah dan Ukraina terus memanas. Pihak berwenang Ukraina sangat gembira atas persetujuan DPR AS atas bantuan lebih dari US$60 miliar, dan Presiden Volodymyr Zelenskiy berjanji bahwa dana tersebut akan membantu mengambil kembali inisiatif dalam perjuangannya melawan invasi Rusia.

Pemimpin tertinggi Iran pada Minggu memuji serangan balasan negaranya terhadap Israel seminggu yang lalu, bahkan ketika ia menganggap rendahnya tingkat keberhasilan Teheran dalam mencapai target dan menganggapnya sebagai masalah yang tidak penting. Ayatollah Ali Khamenei tidak membahas serangan Israel berikutnya pada Jumat pagi.

Serangan terbatas Israel terhadap Iran dan respons diam dari kepemimpinan Iran berpotensi memberikan peluang untuk mengurangi konflik antara musuh jangka panjang tersebut, untuk saat ini, menurut RBC Capital Markets.

“Gencatan senjata ini bukanlah sebuah gencatan senjata yang mudah dan dapat diuji sekali lagi karena kondisi Timur Tengah yang lebih luas masih tetap penuh tantangan, bahkan jika hasil terburuknya tidak terjadi,” tulis Helima Croft, kepala strategi komoditas global di RBC, dalam sebuah catatan. 

“Dua minggu terakhir telah menunjukkan bahwa perang ini dapat meningkat secara tiba-tiba dan bahwa pihak-pihak yang berseberangan mungkin kurang memahami garis merah pihak lain, sehingga berisiko menimbulkan kabut dinamika perang.”

(bbn)

No more pages