Logo Bloomberg Technoz

Futures pada S&P 500 dan Nasdaq 100 naik sekitar 0,7% karena saham perbankan regional menguat dalam perdagangan premarket. First Republic Bank, yang sahamnya jatuh dengan rekor 62% pada hari Senin, melonjak lebih dari 20%. Di antara pemberi pinjaman yang lebih besar, Wells Fargo & Co. dan Bank of America Corp. naik lebih dari 3%.

Dok Bloomberg

S&P 500 dan Nasdaq 100 naik pada kisaran 0,7% imbas dari penguatan saham-saham perbankan regional pada perdagangan premarket. Sementara saham First Republic mengalami kejatuhan terdalam 62% pada  Senin (13/03/2023), dan menjadi catatan rekor teranyar mereka. Wells Fargo & Co. dan Bank of America Corp. dilaporkan naik lebih dari 3%.

Pada beberapa hari perdagangan obligasi pemerintah AS rapuh - terjadi volatilitas di level tertinggi sejak 2009 - serta terjadi rangkaian kejatuhan saham perbankan usai runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) dan dua entitas lainnya. Hal ini mendorong akan pertaruhan bahwa bank sentral mulai menimbang untuk mengakhiri kebijakan pengetatan suku bunga, atau yang paling ekstrim memangkas tingkat bunga.

Segala langkah The Fed pada ujungnya demi menstabilkan sistem keuangan AS yang tengah terpuruk. Namun, pada sisi lain laju inflasi diperkirakan tetap ‘memanas’ hingga bisa berdampak pada volatilitas di pasar fixed-income.

"Kesalahan pemangku kebijakan adalah menurunkan risiko terbesar di pasar," kata Mary Manning, manajer portofolio global Alphinity Investment Management, kepada Bloomberg TV. “[pejabat bertanggungjawab] mengelola inflasi, namun pada saat yang bersamaan mampu mengatasisetiuasi ketidakstabilan dalam sistem perbankan, dan itu tidak muda,” ucap dia.

Pasar saham Eropa, lewat Stoxx 600 berbalik arah naik setelah mengalami kejatuhan terbesar sejak Desember pada Senin kemarin. Indeks saham perbankan bank Eropa rebound, dipimpin saham Caixabank SA dan Barclays Plc. Sementara Credit Suisse Group AG melandai pasca pengakuan mereka atas “kelemahan material” atas laporan akuntansi.

Pacific Investment Management Co., menyatakan, bank sentral AS harus jeda pada marathon pengetatan suku bunga usai kejatuhan SVB. Ekonom Nomura Holdings Inc. mengambil satu langkah lebih jauh, mengatakan Fed dapat memangkas suku bunga targetnya minggu depan.

(bbn)

No more pages