Logo Bloomberg Technoz

Dengan tambahan kepemilikan tersebut, jumlah saham yang digenggam Sunarso bertambah dari sebelumnya 5,87 juta saham menjadi total 6,08 juta saham. Dengan harga saham BBRI saat ini di Rp3.950 per saham, dengan itu total nilai investasinya mencapai Rp24 miliar.

Mencermati harga sahamnya, saham BBRI sendiri masih melaju di zona merah, dengan pelemahan yang terbatas di 4% secara Year to Date. Adapun laju saham BBRI yang melemah belakangan ini berbanding terbalik dengan performa Perusahaan yang masih solid dan makin membaik.

Terungkap langsung dalam riset JP Morgan terbaru oleh Harsh Wardhan Modi, Senin 3 Maret 2025 yang memaparkan, Bank BRI menggenggam keunggulan kompetitif yang kuat dalam bisnis pinjaman mikro, yang memungkinkan profitabilitas yang signifikan di sepanjang siklus ekonomi.

JP Morgan menyebut, saat ini, BRI tengah menangani permasalahan Kualitas Aset, dan membersihkan Kredit Bermasalah (Non Performing Loan/NPL). Proses ini mungkin memerlukan waktu, tetapi sebagian besar risiko ini tampaknya sudah tercermin dalam harga saham.

“Pada valuasi saat ini, potensi pelemahan akibat Kualitas Aset (AQ-led downside) tampaknya sudah sepenuhnya tercermin dalam harga saham, yang saat ini berada di level terendah dalam beberapa tahun,” mengutip riset JP Morgan.

Terlebih, BRI memiliki modal yang lebih dari memadai untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan. Oleh karena itu, JP Morgan memperkirakan rasio pembayaran dividen (Dividend Payout Ratio/DPR) yang tinggi hingga menghasilkan Dividend Yield yang maksimal.

Sejalan dengan tren positif yang amat menarik tersebut, JP Morgan menaikkan rating rekomendasi saham BBRI menjadi Overweight dari sebelumnya neutral –dengan target harga dapat mencapai Rp4.200/saham bersamaan kinerja yang optimis.

Artinya, Analis memiliki keyakinan tinggi bahwa saham BBRI dapat mengungguli benchmark pasar, atau saham sejenis di industrinya.

Sebanyak 31 Analis kompak merekomendasikan Buy, Beli saham BBRI berdasarkan konsensus Bloomberg. Sementara hanya ada lima Analis rekomendasikan Hold. 84% Analis kompak menyematkan rating Buy. Konsensus Bloomberg menghasilkan target harga potensial Rp4.930/saham untuk 12 bulan ke depan.

Terbaru, Posmarito Pakpahan, Analis UOB KayHian (Equity) memberikan rekomendasi Buy dengan target harga dapat mencapai Rp4.500/saham. Lebih optimis, Yap Swie Cu, Analis Yuanta Investment Consulting memberikan rekomendasi Buy dengan target harga Rp5.400/saham.

(fad)

No more pages