Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan bahwa setiap langkah menaikkan penjualan obligasi pemerintah tenor panjang adalah bagian dari cara mengatasi rintangan saat ini termasuk inflasi tinggi dan program pengetatan kuantitatif Federal Reserve, bank sentral AS.
Sentimen positif juga datang dari pernyataan dovish pejabat The Fed. Gubernur Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic mengatakan ia memperkirakan bank sentral AS akan menurunkan suku bunga sebanyak dua kali pada tahun 2025, meski ketidakpastian seputar proyeksi tersebut telah meningkat.
"Meski ini adalah ekspektasi dasar saya, ada banyak hal yang akan terjadi yang bisa memengaruhi hal tersebut dari kedua arah," kata Bostic, dilansir dari Bloomberg.
Bostic mengatakan ia yakin masih ada ruang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga sebelum mencapai tingkat netral — di mana suku bunga tidak menstimulasi atau menahan perekonomian. Suku bunga acuan bank sentral saat ini berada di kisaran 4,25% dan 4,5%.
"Saya pikir kita berada di area yang cukup ketat," katanya kepada para wartawan. "Saya pikir [suku bunga] netral berada di antara 3% dan 3,5%."
Namun, peluang penguatan rupiah mungkin akan dibayang-bayangi oleh peningkatan ketegangan domestik menyusul rencana demo besar-besaran di berbagai kota hari ini dari berbagai elemen masyarakat sipil, memprotes berbagai kebijakan Presiden Prabowo Subianto.
Ketegangan di level elit politik juga meningkat, menyusul penahanan Sekjen PDI Perjuangan, partai terbesar di Indonesia dan oposisi pemerintahan saat ini.
Rupiah juga mungkin masih dibayangi tekanan bila arus jual di pasar modal berlanjut setelah dalam dua hari terakhir, nilai net sell asing sudah mencapai Rp1,8 triliun.
Transaksi berjalan
Bank Indonesia melaporkan kinerja Neraca Pembayaran (NPI) pada kuartal IV-2024 yang mencetak surplus US$ 7,9 miliar. Capaian itu membaik dibandingkan surplus kuartal sebelumnya yang sebesar US$ 5,9 miliar.
Namun, pada periode yang sama, transaksi berjalan mengalami defisit US$ 1,1 miliar atau setara dengan 0,3% PDB.
Defisit ini lebih rendah ketimbang kuartal III-2024 yang sebesar US$ 2 miliar (0,6% PDB).
Sementara transaksi modal dan finansial mengalami surplus US$ 8,5 miliar. Meningkat dari surplus kuartal sebelumnya yaitu US$ 7,5 miliar.
Hari ini, Bank Indonesia akan menggelar lelang rutin Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang diperkirakan akan melanjutkan penurunan tingkat suku bunga, kendati pada RDG terakhir BI rate ditahan.
Pasar juga akan mencermati perkembangan politik dalam negeri seiring peningkatan tensi ketegangan yang memicu aksi turun ke jalan elemen masyarakat sipil dalam seminggu terakhir.
Hari ini, demo besar diperkirakan akan pecah di berbagai kota memprotes berbagai kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang dinilai 'bermasalah', termasuk kebijakan efisiensi anggaran.
Transparansi fiskal
Para investor di pasar surat utang alias obligasi saat ini masih bertanya-tanya tentang transparansi kondisi keuangan negara, sejurus dengan langkah Presiden Prabowo Subianto menggeber efisiensi anggaran hingga ratusan triliun rupiah.
Realokasi anggaran di Kementerian/Lembaga juga pengurangan transfer ke daerah, ditambah pemanfaatan dividen BUMN, disebutkan akan digunakan untuk dua hal yaitu mendukung program prioritas Makan Bergizi Gratis, juga sebagai suntikan pada badan investasi baru, BPI Danantara.
Angkanya, seperti disebut Presiden Prabowo dalam pidatonya di acara Partai Gerindra, yakni sejumlah US$ 24 miliar atau sekitar Rp391,92 triliun dengan kurs dolar AS saat ini untuk Makan Bergizi Gratis. Lantas, sebesar US$ 20 miliar atau sekitar Rp326 triliun akan diserahkan pada Danantara untuk dikelola.
"Investor sering menanyakan pada kami kondisi saat ini adalah transparansi dari sisi fiskal. Itu mungkin satu hal penting untuk terus dilakukan oleh pemerintah," kata Handy Yunianto, Head of Fixed Income Research Division Mandiri Sekuritas, dalam paparannya di acara Bloomberg Economic Outlook 2025, hari ini (20/2/2025).
Handy mengatakan apabila bicara tentang transparansi fiskal yakni perihal realokasi dari sisi budget maupun dari sisi prioritas pemerintah ini, investor masih menunggu, "Kemana, dampak ke GDP [pertumbuhan ekonomi] seperti apa dan medium terms outlook fiskal ini harus benar-benar bisa dikomunikasikan dengan bagus," kata Handy.
Analisis teknikal
Secara teknikal nilai rupiah berpotensi bangkit hari ini menuju level resistance terdekat pada level Rp16.300/US$. Lalu, ada level resistance potensial di Rp16.280/US$, serta Rp16.220/US$ sebagai level paling optimis penguatan rupiah dalam tren jangka menengah dengan time frame daily.
Sementara itu, rupiah memiliki level support psikologis di Rp16.350/US$. Apabila level ini berhasil tembus, maka mengkonfirmasi laju support selanjutnya pada level Rp16.400/US$ yang makin menjauhi MA-50 dan MA-100 saat ini.
(rui)





























