Logo Bloomberg Technoz

Untung-Buntung Kenaikan Bunga Acuan BI bagi Sektor Migas

Dovana Hasiana
25 April 2024 10:20

Pertambangan minyak onshore./dok. SKK Migas
Pertambangan minyak onshore./dok. SKK Migas

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kalangan pengusaha minyak dan gas bumi (migas) di Tanah Air menganggap keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 6,25% pada April 2024 merupakan pedang bermata dua. 

Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal menilai kenaikan suku bunga dapat meningkatkan biaya pendanaan proyek migas di Indonesia dan bakal memengaruhi kegiatan operasional dan mengancam produksi migas nasional.

“Kalau untuk masalah suku bunga, saya lihat dampaknya biaya financing akan lebih mahal. Jadi pinjaman segala suku bunga akan naik dan kalau di sektor migas mungkin akan mengerem kegiatan operasional di migas. Pastinya [berdampak ke produksi],” ujar Moshe saat dihubungi Bloomberg Technoz, dikutip Kamis (25/4/2024).

Ilustrasi pengeboran minyak lepas pantai.

Sebagai catatan, realisasi produksi siap jual atau lifting minyak pada 2023 resmi meleset jauh dari target, dengan capaian hanya 612.000 barel per hari (bpd) pada 31 Desember dari bidikan sejumlah 660.000 bpd.

Tetap Dibutuhkan