Bloomberg Technoz, Jakarta - Institute for Development of Economics & Finance (Indef) menyoroti rencana pemerintah untuk memberi stimulus besar-besaran pada mobil listrik berbasis baterai nickel, magnase, cobalt (NMC).

Head Center of Industry, Trade, and Investment Indef Andry Satrio Nugroho menilai rencana stimulus baterai NMC itu cenderung terlambat. Menurut dia, stimulus itu mesti diberikan saat pengembangan mobil listrik masih dalam tahap awal.

Sementara, Andry menerangkan, pengembangan mobil listrik saat ini sudah banyak bergeser ke baterai lithium ferro phosphate (LFP).

“Arahnya sudah mulai ke LFP based. Jadi regulasi itu jangan malah atau insentif dalam hal ini jangan malah tidak pro terhadap perubahan ke depan,” kata Andry saat dihubungi, Rabu (24/12/2025).

Andry mengamini Indonesia merupakan salah satu negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia.