Sementara itu, harga beras premium di kios Ayung dinilai cukup bagus atau di rentang Rp14.100/kg hingga Rp14.200/kg. Harga tersebut dapat memberikan ruang pengecer mendapatkan untung dan sampai ke tingkat konsumen sesuai HET.
"Premium [dijual] Rp14.100/kg, Rp14.200/kg. Bapak kan harus dijual lagi ke pengecer ya, berarti pengecer maksimum jadi Rp 14.900/kg," ujarnya.
Adapun di toko lainnya, yakni PT Sumber Raya Baru Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) menjual beras medium di harga Rp13.000/kg hingga Rp13.400/kg. Sementara beras premium di harga Rp13.540/kg.
Rizal menyebut secara rata-rata harga beras medium dan premium sesuai HET, terutama di PIBC berada di bawah HET. Harga tersebut diperlukan agar bisa memberikan ruang bagi pedagang mendapat untung, dan sampai konsumen sesuai HET.
“[harga] berasnya dikasih spare harus dijual maksimal di bawah Rp13.000/kg biar ada untung buat pengecer. Beras premium paling tinggi Rp14.000/kg, pengecer biar ada untung Rp900. Jangan mahal-mahal ya,” tuturnya.
Diketahui, HET beras medium di zona 1 di level Rp13.500/kg sedangkan HET beras premium seharga Rp14.900/kg.
Selain di PIBC, temuan harga beras di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur masih tinggi bahkan mencapai Rp17.000/kg.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa meminta pedagang harus menjual sesuai HET.
"Ini harus turun ya, enggak boleh Rp 17.000/kg. Semi premium masih ada yang Rp 15.000/kg ya, [medium] ada yang Rp 13.000/kg," ucap kepada salah satu pedagang beras.
Merespons hal itu, Ketut mengatakan telah mengingatkan kepada pedagang untuk menjual beras sesuai HET. Untuk pedagang beras Cipinang diharapkan dapat memberikan ruang harga untuk pengecer menjual beras sesuai HET.
"Kita ingatkan kepada teman-teman di sana agar semua penjualan langsung diberikan spare kepada pedagang. Karena di PIBC juga melayani, kadang-kadang melayani konsumen langsung. Tapi kita akan ingatkan," tuturnya.
Sementara temuan di Pasar Rawamangun, Ketut mengatakan pihaknya akan mengecek lebih dalam harga beras premium yang dijual salah satu pedagang bisa mencapai Rp17.000/kg.
"Di Rawamangun, karena dia nggak menyebut [jenis beras] tadi, ya. Kita sudah tanya, begitu dia menyebut beras premium. Tapi kalau dia menyebut Pandan Wangi, itu bukan, karena itu preferensinya beda. Kita minta Satgas Pangan, yang terpenting teman-teman dinas pangan dan perdagangan harus juga mengimbau," imbuhnya.
(ell)
