Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Kesehatan RI menargetkan pendanaan riset lewat sponsor uji klinis mencapai US$1,5 miliar per tahun atau sekitar Rp24 triliun.

Target ambisius ini diproyeksikan dapat menarik hingga 200 sponsor, atau setara 200 pengucuran dana riset berskala global tiap tahun, sebagai bagian dari strategi percepatan kemandirian teknologi kesehatan nasional.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan, kesiapan Indonesia sudah memasuki fase implementasi ekosistem riset, bukan hanya pengembangan awal. “Ini bukan sekadar menyiapkan laboratorium. Kita bicara eksekusi, kecepatan, dan daya tarik. Indonesia harus jadi hub uji klinis global,"ujarnya, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (3/12).

Angka ini, menurut Kemenkes, berpotensi menjadi sumber pembiayaan riset kesehatan terbesar di Asia Tenggara apabila target sponsor klinis berhasil dipenuhi secara konsisten setiap tahun.

Budi menekankan pentingnya perbaikan rantai proses riset, mulai dari ethical approval hingga durasi uji klinis. Ia menyoroti capaian Korea Selatan yang mampu memproses uji klinis dalam empat minggu, dan menargetkan Indonesia bisa separuhnya.