Bloomberg Technoz, Jakarta - Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Bangka Belitung menandai langkah tegas dalam membangun kembali integritas sektor mineral Indonesia. Dalam kesempatan itu, Presiden menyaksikan langsung penyerahan aset smelter hasil sitaan dari pelaku tambang ilegal, sebuah simbol dari komitmen pemerintah dalam menegakkan disiplin dan supremasi hukum di industri strategis ini.

Hal ini ditegaskan Global Chief Economist Juwai IQI, Shan Saeed, dalam keterangannya, yang menilai tindakan Presiden Prabowo sebagai langkah reformasi ekonomi yang kuat dan berorientasi jangka panjang.

“Kepemimpinan yang disiplin dan berbasis hukum adalah sinyal positif bagi investor global bahwa Indonesia siap memasuki era pertumbuhan yang lebih sehat dan berkelanjutan,” ujarnya.

Supremasi Hukum dan Kepercayaan Ekonomi

Dalam keterangan tersebut, Saeed menyebut bahwa pemberantasan tambang ilegal bukan sekadar tindakan administratif, melainkan langkah transformasional yang memperkuat fondasi ekonomi Indonesia. Tambang ilegal selama ini bukan hanya menimbulkan kerugian negara hingga ratusan triliun rupiah, tetapi juga merusak tata kelola, lingkungan, dan kepercayaan pasar terhadap kredibilitas pemerintah.

Saeed menegaskan, dengan keterlibatan langsung Presiden dalam penertiban sektor ini, pemerintah Indonesia menunjukkan etos baru — di mana kepentingan nasional ditempatkan di atas politik jangka pendek. “Ketika investor melihat adanya ketegasan hukum dan konsistensi kebijakan, mereka akan merespons dengan meningkatnya kepercayaan dan komitmen investasi,” tulisnya.