Logo Bloomberg Technoz

Bos BPJS Kesehatan Pamer Kinerja RI dengan Negara Maju

Sultan Ibnu Affan
30 January 2023 14:34

Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti (Bloomberg Technoz/Sultan Ibnu Affan)
Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti (Bloomberg Technoz/Sultan Ibnu Affan)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Utama (Dirut) BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan kepesertaan BPJS tumbuh signifikan sejak 2014 hingga 2022. Saat ini hampir 90% populasi Indonesia sudah terjangkau jaring pengaman sosial ini.

Tahun 2014 dicatat kepesertaan BPJS tahun 2014 yakni 133.423.653 jiwa. Sementara kepesertaan BPJS tahun 2022 sudah 248.771.083 jiwa.

"Tahun 2014 ini BPJS menjadi independen, langsung di bawah Presiden. Secara operasional, kita itu dengan Kementerian Kesehatan, (Kementerian) Keuangan, (Kementerian) Dalam Negeri dan lain-lain. Secara laporan itu langsung kepada Presiden karena ini di bawah Presiden," kata Ali Ghufron dalam acara diskusi publik bertajuk "Outlook JKN: Satu Dekade Jaminan Kesehatan Nasional, Sudahkah Sesuai Harapan?" di Jakarta pada Senin (30/1/2023).

Dalam presentsi Satu Dakade JKN di kesempatan itu, dia juga menunjukkan perbandingan jangkauan dan masa waktu yang dibutuhkan antara Indonesia dengan negara-negara lain yang punya jaringan pengaman sosial dan kesehatan sejenis:

  1. Indonesia (10 tahun menjangkau 90% populasi yakni 248,7 juta)
  2. Korea Selatan (12 tahun menjangkau 97,2% yakni populasi 50,9 juta)
  3. Jepang (36 tahun menjangkau 100% populasi yakni 126,7 juta)
  4. Kosta Rika (48 tahun menjangkau 87% populasi yakni 4.8 juta)
  5. Luksemburg (72 tahun menjangkau 100% populasi yakni 582.291 jiwa)
  6. Austria (79 tahun menjangkau 99% yakni populasi 8,7 juta)
  7. Belgia (118 tahun menjangkau 100% populasi yakni 11,4 juta)
  8. Jerman (127 tahun menjangkau 85% yakni 80,6 juta)

Diketahui program jaminan sosial pada awalnya di Indonesia yakni tahun 1968-2005 baru mencakup sebagian kecil masyarakat. Pula dianggap belum bisa memberikan perlindungan yang adil bagi peserta.