Logo Bloomberg Technoz

Imbal hasil obligasi Australia dan Selandia Baru beringsut lebih rendah, menyusul penurunan imbal hasil obligasi AS dan reli dolar.

Pergerakan itu mengikuti komentar dari anggota Dewan Gubernur Federal Reserve Philip Jefferson, yang mengisyaratkan bank sentral cenderung mempertahankan suku bunga stabil pada bulan Juni untuk menilai prospek ekonomi.

Pernyataannya juga digaungkan oleh Presiden The Fed Philadelphia Patrick Harker, yang mengatakan: "Saya pikir kita bisa jeda sedikit."

Harapan untuk jeda dalam kenaikan suku bunga The Fed pun sebagian terkupas kembali setelah laporan lowongan kerja di AS pada April menunjukkan lebih dari 10 juta pembukaan, tertinggi dalam tiga bulan ke atas perkiraan konsensus.

Para trader juga memonitor perkembangan terbaru dalam drama RUU plafon utang AS. Kesepakatan yang dicapai oleh Ketua DPR Kevin McCarthy dan Presiden Joe Biden telah melewatu rintangan besar di DPR agar kebijakan itu bisa disahkan dengan cepat mendekati tenggat waktu 5 Juni untuk mencegah gagal bayar.

Laporan pendapatan emiten kembali jadi fokus. Saham di Salesforce Inc. jatuh sekitar 7% dalam perdagangan setelahnya prospek penjualan yang redup sementara Hewlett Packard Enterprise Co. turun 7,1% Rabu menyusul proyeksi pendapatan yang lebih kecil daripada yang diperkirakan.

Di sisi lain, harga minyak mentah WTI memperdalam penurunan di bawah US$ 70 per barel. Harga Brent Futures juga turun.

(bbn)

No more pages