Logo Bloomberg Technoz

Panas Berkepanjangan Bisa Ganggu Suplai Listrik di Filipina

News
30 April 2024 06:15

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr (Dok: Bloomberg)
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr (Dok: Bloomberg)

Manolo Serapio Jr - Bloomberg News

Bloomberg, Beberapa wilayah di Filipina menghadapi potensi gangguan pada pasokan listrik karena gelombang panas yang intens memicu permintaan pendinginan dan membuat sistem tenaga listrik "kelebihan beban," menurut Presiden Ferdinand Marcos Jr.

"Konsumsi kami tiba-tiba meningkat karena cuaca sangat panas," kata Marcos kepada para wartawan pada Senin. "Kami terus memantau pasokan listrik." Negara ini akan menerapkan strategi-strategi yang dimaksudkan untuk mencegah lonjakan harga listrik "setidaknya untuk saat ini," katanya.

Operator jaringan listrik negara mengeluarkan peringatan siaga kuning pada Senin untuk potensi gangguan pada pasokan ke pulau utama Luzon dan Visayas. Permintaan listrik di Luzon diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 13.893 megawatt, hanya sekitar 1.000 megawatt di bawah kapasitas yang tersedia.

Sekolah-sekolah telah diperintahkan untuk tutup pada Senin dan Selasa di tengah-tengah pemogokan transportasi dan cuaca yang sangat panas. Suhu mencapai rekor 38,8C (101,8F) di ibu kota Manila pada Sabtu, dan mencapai 39,2C di Filipina utara pada Minggu, menurut peramal cuaca negara tersebut.