Logo Bloomberg Technoz

OJK: Simpanan di Bank Akhir 2023 Cuma Tumbuh 3,7%, Ditopang Giro

Azura Yumna Ramadani Purnama
30 January 2024 17:20

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar melaporkan dana simpanan masyarakat di bank atau Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Desember 2023 tercatat Rp8.458 triliun, hanya tumbuh 3,73% (Year-on-Year/YoY). Pertumbuhan DPK didukung oleh pertumbuhan giro yang mencapai 4,57% (YoY). 

Secara historis, pertumbuhan DPK tercatat semakin lama semakin landai sejak awal hingga akhir tahun lalu. Pada Januari dan Februari 2023, DPK masih tumbuh di level 8,03% dan 8,18%. Kemudian, pertumbuhan DPK surut pada periode Maret, April, dan Mei masing-masing ke level 7%, 6,8%, 6,55%.

Kinerja DPK perbankan bahkan sempat turun ke level 5,79% pada Juni, tetapi kemudian mampu bangkit lagi dan tumbuh 6,62%, 6,24%, dan 6,54% pada Juli, Agustus, dan September. Namun, kondisi melemah pada Oktober dengan DPK hanya tumbuh 3,43%. Pertumbuhan DPK kembali lunglai pada November menjadi hanya 3,04%.

“Di tengah kondisi ketidakpastian global, industri perbankan Indonesia pada tahun 2023 tetap resilien dan berdaya saing kuat,” ujar Mahendra dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di kantor Kementerian Keuangan, Selasa (30/1/2024).

Menurut dia, stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga, didukung oleh permodalan yang kuat dan profil risiko yang terkendali. Hal tersebut didukung permodalan perbankan dengan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) industri perbankan yang tinggi mencapai 27,69%.