Logo Bloomberg Technoz

Tak Perlu Beli, Bengkel Konversi Bisa Ubah jadi Mobil Listrik

Andrean Kristianto
07 March 2023 14:28

Teknisi mengonversi mobil konvensional menjadi listrik di Workshop Spora EV, Selasa (7/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Teknisi mengonversi mobil konvensional menjadi listrik di Workshop Spora EV, Selasa (7/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Indonesia berambisi mengejar pengembangan industri electric vehicle (EV) terintegrasi di dalam negeri.  (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Indonesia berambisi mengejar pengembangan industri electric vehicle (EV) terintegrasi di dalam negeri. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Kini mobil konvensional (Internal Combustion Engine atau ICE) bisa dikonversikan menjadi mobil listrik. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Kini mobil konvensional (Internal Combustion Engine atau ICE) bisa dikonversikan menjadi mobil listrik. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Untuk mengkonversi mobil membutuhkan waktu 1 bulan.  (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Untuk mengkonversi mobil membutuhkan waktu 1 bulan. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Harga yang harus dibayarkan mulai dari Rp 250 juta untuk mobil 1500cc. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Harga yang harus dibayarkan mulai dari Rp 250 juta untuk mobil 1500cc. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Baterai yang digunakan dapat beryahan 5 tahun dengan cycle 2000 kali. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Baterai yang digunakan dapat beryahan 5 tahun dengan cycle 2000 kali. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Mobil konversi dapat melaju dengan kecepatan 120 km/jam. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Mobil konversi dapat melaju dengan kecepatan 120 km/jam. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Teknisi mengonversi mobil konvensional menjadi listrik di Workshop Spora EV, Selasa (7/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Indonesia berambisi mengejar pengembangan industri electric vehicle (EV) terintegrasi di dalam negeri.  (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Kini mobil konvensional (Internal Combustion Engine atau ICE) bisa dikonversikan menjadi mobil listrik. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Untuk mengkonversi mobil membutuhkan waktu 1 bulan.  (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Harga yang harus dibayarkan mulai dari Rp 250 juta untuk mobil 1500cc. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Baterai yang digunakan dapat beryahan 5 tahun dengan cycle 2000 kali. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Mobil konversi dapat melaju dengan kecepatan 120 km/jam. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indonesia berambisi mengejar ketertinggalan dari Thailand dalam hal pengembangan industri electric vehicle (EV) terintegrasi di dalam negeri. Hal itu juga menjadi salah satu alasan dikucurkannya insentif kendaraan listrik pada bulan ini.

Selain harus membeli kendaraan baru, kini mobil konvensional (Internal Combustion Engine atau ICE) bisa dikonversikan menjadi mobil listrik. Mobil konvensional yang ingin dikonversi dapat datang ke beberapa bengkel yang telah memiliki sertifikasi.

Salah satu bengkel yang melayani konversi mobil konvesional ke listrik terdapat di wilayah Tangerang Selatan ini. Untuk mengkonversi mobil konvesional ke listrik, pemilik kendaraan harus merogoh kocek mulai dari Rp 250 juta untuk sekelas 1500cc.

Waktu pengisian baterai juga terbilang singkat dapat menggunakan arus listrik AC atau alternating current di rumah atau arus DC atau dirrect current di stasiun pengisian kendaraan listrik umum atau SPKLU.

“Apabila dengan charger AC Rumah, bisa 6-8 jam. Namun, dengan charger DC SPKLU, bisa 2-3 jam saja,” kata perwakilan dari Spora EV, Triharsa Adicahya.

Mobil yang telah dikonversi nantinya dapat berjalan sejauh 70km. Namun terdapat opsional penambahan baterai sehingga dapat melaju sejauh 150km, dengan kecepatan maksimum bisa mencapai 120 km/jam.

(dre/frg)