Bloomberg News

Bloomberg, Sektor manufaktur China mencatatkan pemulihan mengejutkan pada bulan Desember. Capaian ini sekaligus mengakhiri tren kontraksi selama delapan bulan berturut-turut, yang tercatat sebagai kelesuan terlama dalam sejarah negara tersebut.

Data resmi Indeks Manajer Pembelian atau Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur naik menjadi 50,1 dari posisi 49,2 pada bulan lalu, menurut laporan Biro Statistik Nasional yang dirilis Rabu (31/12). Angka ini mematahkan prediksi para ekonom yang memperkirakan pelemahan akan terus berlanjut, sekaligus berhasil melampaui ambang batas 50 yang memisahkan antara ekspansi dan kontraksi.

Meskipun aktivitas pabrik kembali ke zona ekspansi, data secara luas masih menunjukkan latar belakang ekonomi yang rapuh menjelang penutupan tahun. Investasi terus kehilangan pijakan pada bulan November, pertumbuhan belanja konsumen melambat tajam, output industri berada di bawah ekspektasi, dan sektor properti kian memburuk. Kondisi ini mencerminkan masih lemahnya permintaan domestik secara persisten.

Kendati demikian, sejauh ini belum ada tanda-tanda munculnya kebijakan dukungan baru. Mengingat target pertumbuhan ekonomi China tahun 2025 kemungkinan besar akan tercapai, para pembuat kebijakan tampaknya tidak terburu-buru untuk meluncurkan stimulus tambahan. Setiap dorongan kebijakan baru diprediksi akan ditunda hingga awal tahun depan.