Jack Ryan dan Yvonne Yue Li–Bloomberg News

Bloomberg, Selama berabad-abad, emas telah menjadi aset aman pilihan utama saat terjadi ketidakpastian politik dan ekonomi. Statusnya sebagai komoditas bernilai tinggi yang dapat diangkut dengan mudah dan dijual di mana saja memberikan rasa aman saat segala sesuatu lainnya dalam kekacauan.

Investor terus mengincar emas batangan pada tahun 2025, terutama dana yang didukung emas yang diperdagangkan di bursa atau ETF, didorong oleh perang dagang Presiden Donald Trump, ancamannya terhadap kemandirian Federal Reserve AS, ketegangan geopolitik, dan kekhawatiran atas utang pemerintah yang membengkak. Bank sentral juga terus menambah cadangan emas mereka. 

Hal ini mendorong logam mulia tersebut mencatatkan serangkaian rekor harga dan melampaui puncak inflasi-disesuaikan dari tahun 1980. Ada penurunan harga yang signifikan pada Oktober di tengah kekhawatiran bahwa reli sudah ‘overdosis’. Namun, momentum cepat pulih seiring ekspektasi pemotongan suku bunga AS lebih lanjut, dan emas menembus US$4.400/troy ounce pada akhir tahun untuk mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.

Mengapa emas dianggap sebagai tempat berlindung yang aman?

Bagi investor modern, hal ini terutama karena stabilitas dan likuiditas emas, bukan karena kegunaannya yang intrinsik.