Sherif Tarek dan Firat Kozok - Bloomberg News

Bloomberg, Bentrokan pecah antara tentara Suriah dan kelompok Kurdi yang didukung Amerika Serikat (AS) pada Senin (22/12) di wilayah utara negara itu. Eskalasi ini mengancam rencana penyatuan kedua pihak sebelum akhir tahun ini.

Pemerintah di Damaskus dan kelompok bersenjata pimpinan Kurdi, Pasukan Demokratik Suriah (Syrian Democratic Forces/SDF), saling menuding sebagai pihak yang memicu pertempuran di Provinsi Aleppo. Setidaknya dua warga sipil tewas dan 15 orang, termasuk anggota pasukan keamanan Suriah, terluka, demikian laporan kantor berita pemerintah, Sana.

Pemerintah pusat Suriah kemudian menyatakan telah menghentikan tembakan terhadap kelompok Kurdi yang dikenal sebagai SDF. Namun, bentrokan tersebut menegaskan sulitnya upaya mengintegrasikan milisi yang didukung AS itu ke dalam tentara nasional Suriah, sebagaimana diatur dalam kesepakatan yang ditandatangani pada Maret lalu. Sejumlah pejabat pemerintah Turki, yang mendukung kesepakatan penyatuan tersebut, tiba di ibu kota Suriah, Damaskus, beberapa jam sebelum bentrokan terjadi. Ankara sendiri tengah berupaya melucuti kelompok pemberontak Kurdi di wilayahnya.

Turki merupakan salah satu pendukung utama Presiden Suriah Ahmed Al-Sharaa, yang memimpin penggulingan diktator Suriah Bashar al-Assad setahun lalu, setelah perang saudara yang berlangsung lebih dari satu dekade dan menyebabkan jutaan warga Suriah mengungsi.