Beberapa perusahaan China dan Rusia, termasuk Huawei Technologies Co., ZTE Corp., dan AO Kaspersky Lab, sudah terdaftar dalam daftar entitas yang diawasi oleh FCC, sehingga mereka tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan izin peralatan.
Larangan terhadap setidaknya satu produsen drone China, DJI, telah menjadi prioritas jangka panjang bagi Carr, yang mendorong langkah tersebut pada tahun 2021. Kongres mengesahkan undang-undang tahun lalu yang menyatakan bahwa DJI akan ditambahkan ke daftar entitas yang diawasi oleh FCC pada 23 Desember 2025, kecuali ada intervensi dari pejabat keamanan nasional.
DJI menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka “kecewa” dengan keputusan FCC untuk memblokir penjualan drone baru.
“Meskipun DJI tidak ditargetkan secara khusus, tidak ada informasi yang dirilis mengenai data apa yang digunakan oleh cabang eksekutif dalam mengambil keputusan tersebut,” kata juru bicara DJI.
“Kekhawatiran terkait keamanan data DJI tidak didasarkan pada bukti dan justru mencerminkan proteksionisme, bertentangan dengan prinsip pasar terbuka.”
Brinc Drones Inc., yang berbasis di Seattle, menyambut baik keputusan FCC, dengan mengatakan hal itu membuka peluang bagi produsen dalam negeri. Perusahaan dan rekan-rekannya “siap memenuhi panggilan untuk membangun kembali industri drone Amerika,” kata Brinc dalam pernyataan tertulis.
FCC tidak menanggapi permintaan komentar lebih lanjut.
