Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi meningkatnya aktivitas siklon tropis di wilayah selatan Indonesia mulai November 2025. 

Fenomena ini berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem yang serupa dengan Badai Seroja yang melanda Nusa Tenggara Timur (NTT) pada April 2021.

“Fenomena semacam Badai Seroja itu akan makin meningkat frekuensi kejadiannya pada fase November hingga Februari, bahkan bisa berlanjut hingga Maret atau April,” ujar Dwikorita dalam konferensi Zoom yang digelar belum lama ini.

Ia menegaskan, fase puncak aktivitas diperkirakan berlangsung pada November 2025 hingga Februari 2026.

Lebih lanjut, Dwikorita menjelaskan, peningkatan potensi siklon tropis dapat menimbulkan dampak signifikan seperti angin kencang, hujan deras, hingga banjir bandang di berbagai wilayah pesisir selatan Indonesia. Daerah yang paling berisiko meliputi Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan sebagian Maluku bagian selatan.