Pemerintah Buka Lagi Magang Bergaji UMK untuk 80 Ribu Lulusan
Redaksi
30 October 2025 11:58

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto kembali membuka Program Pemagangan Nasional dengan gaji setara Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) untuk lulusan baru perguruan tinggi. Program ini menjadi langkah strategis pemerintah dalam memperluas kesempatan kerja bagi para fresh graduate, sekaligus memperkuat sinergi antara dunia pendidikan, industri, dan pemerintahan.
Program Pemagangan Nasional ini merupakan kelanjutan dari Batch 1 yang telah diikuti oleh 20.000 peserta sejak 13 Oktober 2025. Melalui Batch 2, pemerintah menargetkan sekitar 80.000 lulusan baru dari berbagai daerah di Indonesia untuk mengikuti pemagangan di berbagai sektor industri yang telah disiapkan.
Perluasan Akses hingga ke Instansi Pemerintah
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menjelaskan bahwa pada tahap kedua ini, Kemnaker memperluas jangkauan program agar tidak hanya melibatkan sektor swasta dan BUMN, tetapi juga instansi pemerintahan pusat maupun daerah.
“Di batch 2 ini, Kemnaker mendorong perluasan akses magang tidak hanya perusahaan swasta dan BUMN tetapi juga kantor Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Untuk diketahui bahwa keterlibatan perusahaan mencerminkan komitmen perusahaan terhadap pembangunan sosial dan ekonomi bangsa,” ujar Yassierli dalam keterangan tertulis, seperti dikutip Kamis (30/10).
Langkah ini dianggap sebagai wujud kolaborasi konkret antara pemerintah dan dunia usaha dalam menyiapkan SDM muda yang siap kerja. Dengan memperluas lokasi pemagangan hingga ke kementerian dan lembaga negara, peserta diharapkan tidak hanya memahami mekanisme kerja di industri, tetapi juga memperoleh pengalaman dalam tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.
Peserta Dapat Gaji Setara UMK dan Perlindungan BPJS
Selama enam bulan masa pemagangan, para peserta akan menerima uang saku setara UMK sesuai daerah penempatan masing-masing. Pembayaran dilakukan melalui Bank Himbara, dengan seluruh iuran perlindungan BPJS Ketenagakerjaan ditanggung langsung oleh pemerintah.
Kemnaker menegaskan bahwa peserta akan memperoleh hak finansial dan perlindungan sosial secara penuh sebagaimana pekerja formal lainnya. Program ini diharapkan menjadi jembatan antara dunia akademik dan dunia kerja, memberikan pengalaman langsung sekaligus mengasah keterampilan sesuai kebutuhan industri saat ini.
Program Pemagangan Nasional juga menjadi salah satu dari delapan paket stimulus ekonomi yang dijalankan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto pada kuartal IV 2025. Tujuan utamanya adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memperluas lapangan kerja, terutama bagi generasi muda yang baru menyelesaikan pendidikan tinggi.
Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp396 miliar guna mendukung pelaksanaan program ini. Dari jumlah tersebut, Rp198 miliar dialokasikan untuk tahun 2025 dan Rp198 miliar berikutnya untuk tahun 2026. Dana tersebut akan digunakan untuk menyalurkan uang saku peserta, membiayai operasional pelaksanaan program, serta memastikan pelaporan dan akuntabilitas yang transparan.
Jadwal dan Tahapan Pendaftaran
Pendaftaran dilakukan secara daring melalui laman siapkerja.kemnaker.go.id, tanpa adanya syarat tambahan untuk mengikuti program ini. Pemerintah ingin memastikan bahwa seluruh lulusan baru memiliki kesempatan yang sama untuk mendaftar dan berpartisipasi.
Adapun jadwal pelaksanaan Batch 2 Program Pemagangan Nasional telah ditetapkan sebagai berikut:
-
24 Oktober–5 November 2025: Pendaftaran penyelenggara dan pengusulan program
-
6–12 November 2025: Pendaftaran calon peserta
-
12–20 November 2025: Proses seleksi calon peserta
-
21 November 2025: Pengumuman dan penetapan peserta
-
24 November 2025: Program resmi dimulai
Melalui tahapan yang terstruktur ini, pemerintah memastikan proses seleksi berjalan transparan dan berbasis kompetensi.
Program ini dirancang tidak sekadar untuk mengurangi angka pengangguran, tetapi juga membangun ekosistem tenaga kerja muda yang siap menghadapi era industri modern. Dengan sistem magang bergaji dan perlindungan sosial yang memadai, para peserta akan mendapatkan pengalaman kerja yang relevan dan profesional sebelum benar-benar terjun ke pasar tenaga kerja.
Keterlibatan berbagai perusahaan, BUMN, serta instansi pemerintah menunjukkan keseriusan negara dalam menciptakan lapangan kerja inklusif. Pemerintah berharap, dengan target 80.000 peserta, program ini dapat menjadi salah satu tonggak penting dalam mencetak generasi muda yang produktif, kompetitif, dan berdaya saing tinggi.
Program Pemagangan Nasional bukan hanya membuka peluang kerja sementara, tetapi juga menjadi strategi jangka panjang untuk menyiapkan tenaga kerja berkualitas yang mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.






























