"Setiap tahunnya, kita juga sudah coba estimasi ini. Ini juga sudah mulai diestimasi dari tahun 2016. Ini bagian dari stimulus. Kalau ta ngasih tax holiday kan jadi perusahaannya gak bayar pajak. Kalau kita kasih PPN dibebaskan berarti kan transaksinya tidak bayar pajak," tutur dia.
Lebih rinci lagi, dari sisi sektor usahanya, manufaktur mendapat porsi sebesar Rp137,2 triliun, sekaligus menjadi yang paling besar dari sektor-sektor lain seperti pertanian di posisis kedua dengan nilai Rp60,5 triliun.
Kemudian, ada sektor perdagangan dengan nominal mencapai Rp55,3 triliun; sektor jasa lainnya sebesar Rp53,5 triliun; jasa keuangan dan asuransi Rp52,1 triliun; transportasi dan pergudangan Rp39,7 triliun; jasa pendidikan Rp25,3 triliun; hingga konstruksi senilai Rp22,1 triliun.
"Kita berharap bahwa akan menjadi dorongan juga, dimanfaatkan. Kalau sudah ada insentif itu dipakai, silakan. Makainya bagaimana? Cara pakainya gimana? Adalah dengan menjalankan terus kegiatan ekonomi. Kalau kegiatan ekonominya jalan, transaksinya jalan, ada sejumlah pajak yang gak perlu dibayar."
(lav)
