Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut implementasi mandatori bioetanol 10% atau E10 berpotensi mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 4,2 juta kiloliter (kl).

Akan tetapi, kata Bahlil, angka tersebut baru sebatas kalkulasi kasar belaka yang dia dapatkan dari menghitung kebutuhan bensin Tanah Air sekitar 40—42 juta kl dibandingkan dengan komposisi etanol yang digunakan sebesar 10% dalam E10.

“Kalau 10% aja kalau asumsi total bensin 42 juta kl,  berarti kan kita menghemat 4,2 juta kalau total dengan subsidi. Contoh ini, contoh ya contoh,” kata Bahlil kepada awak media di kantor Kementerian ESDM, Selasa (14/10/2025).

Selain menghemat konsumsi BBM, mandatori E10 diprediksi mampu mengurangi kebutuhan impor BBM Indonesia.

Bahlil menjelaskan saat ini kapasitas produksi BBM Indonesia sekitar 14—15 juta ton, sedangkan 25—27 juta ton didatangkan dari impor.