Bloomberg Technoz, Jakarta - Upaya Indonesia mendorong pemanfaatan bioetanol sebagai campuran bahan bakar minyak (BBM) ramah lingkungan masih jauh tertinggal dari banyak negara lain.

Indonesia tertinggal dari Brasil, Amerika Serikat hingga Thailand ihwal volume bauran bioetanol pada BBM dan regulasi yang mengatur program bauran bensin bersih tersebut.

Pemerintah baru meluncurkan bensin campuran bioetanol 5% atau E5 melalui produk Pertamax Green 95, yang saat ini baru dijual di 104 SPBU Pertamina.

Padahal, di berbagai negara, campuran bioetanol dalam bahan bakar sudah menjadi kebijakan mandatori dengan kadar jauh lebih tinggi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, Brasil menjadi salah satu contoh paling maju dengan campuran bensin dan etanol mencapai 27%, bahkan di beberapa wilayah adopsinya telah mencapai E100, atau 100% etanol.