Meski pasar China tetap menjadi prioritas, Thapanee menyebut pihaknya juga membidik pasar lain. Kawasan Oseania dan Asia Tenggara dinilai strategis untuk mengerek permintaan dan menutup penurunan jumlah pelancong dari China.

Pada 2026, otoritas akan menerapkan strategi “nilai dibanding volume” dengan menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 7%. Fokus akan diarahkan pada wisatawan yang memiliki daya belanja tinggi serta berdampak rendah terhadap lingkungan, kata Thapanee.

Sektor pariwisata menyumbang sekitar 12% terhadap produk domestik bruto Thailand. Sepanjang tahun berjalan hingga 6 Juli, jumlah kunjungan wisatawan ke Thailand tercatat sebanyak 17,2 juta orang, turun 5,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan pariwisata sepanjang periode tersebut mencapai 794,7 miliar baht, berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Olahraga.

(bbn)