Alois juga menyoroti berbagai program PLN yang memberikan kontribusi terhadap peningkatan literasi publik, baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satunya adalah program konversi kendaraan BBM ke listrik yang melibatkan pelajar dan guru SMK.
“Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi gaya hidup elektrifikasi pada sektor transportasi dengan menggandeng para pelajar dan guru SMK untuk dapat praktik secara langsung mengkonversi kendaraan berbasis BBM ke kendaraan berbasis listrik,” jelasnya.
Selain itu, PLN juga mendorong literasi ekonomi melalui program Electrifying Agriculture yang menyasar petani dan peternak.
“Kami juga secara aktif memperkenalkan kepada masyarakat soal elektrifikasi pertanian. Tidak hanya demi meningkatkan literasi tentang transisi energi, namun juga mendorong perekonomian,” ungkap Alois.
Di bidang pendidikan non-formal, PLN turut menjalankan program Sekolah Alam sebagai akses pembelajaran alternatif bagi anak-anak dengan pendekatan literasi budaya, lingkungan, dan karakter.
“Apresiasi ini menjadi pelecut semangat bagi kami untuk terus menghadirkan energi yang tidak hanya andal, tapi juga mampu mendorong perubahan sosial dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,” pungkasnya.
Dengan penghargaan ini, PLN mempertegas peran strategisnya sebagai pendorong pembangunan berkelanjutan, tidak hanya dalam aspek energi, tetapi juga dalam pembangunan sosial dan intelektual masyarakat Indonesia.
(tim)
