Logo Bloomberg Technoz

Para pejabat pertahanan dari AS dan China melanjutkan pembicaraan koordinasi kebijakan di Pentagon minggu ini, yang telah lama diupayakan oleh para pejabat pemerintahan Biden. Menurut Gedung Putih, pada Rabu, Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS Jon Finer bertemu dengan Liu Jianchao, Kepala Departemen Penghubung Internasional Partai Komunis China, untuk "diskusi yang jujur dan konstruktif."

Liu juga menggunakan perjalanannya ke AS untuk bertemu dengan pendiri Bridgewater Associates, Ray Dalio, dan secara terpisah dengan mantan Menteri Keuangan Robert Rubin dan Timothy Geithner, pembicaraan yang berfokus untuk meningkatkan kepercayaan dan mengurangi kecurigaan di antara kedua negara yang saling bersaing tersebut.

Selain itu, pada Selasa, Gubernur People's Bank of China, Pan Gongsheng bertemu dengan mantan Menteri Keuangan Lawrence Summers di China.

Meskipun berbagai pembicaraan tersebut mewakili perubahan besar dari awal 2023, semua niat baik diplomatik tersebut bakal diuji akhir pekan ini saat para pemilih di Taiwan pergi ke tempat pemungutan suara untuk memilih presiden baru mereka.

China telah bersumpah untuk membawa pulau berpenduduk 23 juta orang ini ke bawah kendalinya, dan menolak untuk mengesampingkan penggunaan kekuatan jika diperlukan. Biden mengatakan bahwa AS akan membela Taiwan jika terjadi serangan.

Bergantung pada siapa yang memenangkan pemilu, Taiwan dapat mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan China atau bergerak lebih dekat ke Washington. Financial Times mengatakan bahwa Biden akan mengirim kelompok bipartisan yang terdiri dari mantan pejabat tinggi ke Taiwan setelah pemungutan suara. AS telah melakukan langkah serupa di masa lalu, tapi keputusan ini masih mungkin membuat Beijing kesal.

Untuk saat ini, kedua belah pihak tampaknya berusaha untuk memastikan bahwa hubungan mereka tidak dirusak oleh Pemilu Taiwan atau berbagai masalah lain--termasuk akses ke teknologi penting, klaim Beijing di Laut China Selatan dan sengketa hak asasi manusia--yang telah mengganggu hubungan mereka selama bertahun-tahun.

Pada Selasa, Xie Feng, utusan utama Beijing di Washington, berusaha untuk menjembatani kesenjangan antara perbedaan antara AS dan China mengenai Taiwan dan hubungan yang lebih luas. Dalam sebuah pidato video di Forum Hak Asasi Manusia di The Carter Center, ia mengatakan bahwa China "tidak memiliki ruang untuk berkompromi" dengan Taiwan. Namun, ia meredam pernyataannya dengan menyebutkan perkembangan positif antara kedua negara adidaya tersebut.

"Konsensus yang paling luas adalah bahwa kita harus membuat hubungan China-AS berhasil, bukan mengacaukannya, yang juga merupakan harapan bersama dari komunitas internasional," kata Xie.

(bbn)

No more pages