Logo Bloomberg Technoz

Usai resmi sebagai perusahaan publik, komposisi kepemilikan saham Pertamina Geothermal menjadi tiga pihak. Pertama, PT Pertamina Power Indonesia (PPI) memiliki 28.568.460.000 lembar atau 69,01% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Kemudian PT Pertamina Pedeve Indonesia (Pedeve) 2.477.682.000 lembar (5,99%) dan sisanya masyarakat 10.350.000.000 lembar (25%).

Dalam penawaran saham yang sama PGEO juga membuka opsi pembelian saham kepada manajemen dan karyawan atau MESOP maksimal 630.398.000 lembar atau 1,5% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pasca IPO. Program MESOP akan berlangsung dua kali dalam setahun dengan jangka waktu 30 hari bursa setiap periode pelaksanaan. 

Hasil penawaran saham IPO akan Pertamina Geothermal pakai untuk pengembangan bisnis perseroan sampai dengan 2025. Diantaranya 55% untuk peningkatan capital expenditure (capex) dalam pengembangan kapasitas tambahan WKP operasional dari pelanggan existing. Khususnya untuk memenuhi permintaan tambahan dari pelanggan existing Perseroan. Pengembangan ini sebagian besar akan digunakan antara lain untuk WKP Lahendong, WKP Hululais, WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Gunung Way Panas, WKP Sungai Penuh, dan WKP Gunung Sibayak - Gunung Sinabung.

Sekitar 33% untuk capex dalam rangka mengantisipasi kebutuhan pasar baru. Pengembangan ini sebagian besar akan digunakan antara lain untuk WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Hululais, WKP Gunung Way Panas, dan WKP Kamojang - Darajat,” dijelaskan perseroan. 12% untuk investasi pengembangan kemampuan digital, analitik, dan manajemen reservoir untuk mendukung production, operation & maintenance excellence.

Terakhir, 15% dari total hasil penawaran IPO atau maksimal US$ 100 juta untuk membayar sebagian Facilities Agreement antara PGEO dengan Mandated Lead Arrangers, Kreditur Sindikasi Awal dan Bank Mandiri selaku fasilitator.

(wep)

No more pages