Tensi geopolitik yang meninggi kini menjadi pemicu kenaikan harga emas. Hubungan Amerika Serikat (AS) dan Venezuela memburuk. AS melakukan blokade terhadap kapal tanker minyak dari dan ke Venezuela.

Selain itu, Washington juga melakukan serangan terhadap kelompok ISIS di Nigeria. Serangan tersebut dilakukan dengan kolaborasi bersama pemerintah Nigeria.

“Tensi geopolitik yang kian intensif membuat permintaan terhadap aset yang dipandang aman (safe haven) menjadi meningkat. Termasuk emas,” kata Daniel Takieddine, CEO Sky Links Capital Group, sebagaimana dinukil dari Bloomberg News.

Takieddine menambahkan, likuiditas di pasar yang menipis jelang akhir tahun juga membuat pergerakan harga menjadi signifikan. 

(aji)