Danny Lee dan K Oanh Ha - Bloomberg News

Bloomberg, Pemerintah China menginstruksikan maskapai di negaranya untuk mengurangi jumlah penerbangan ke Jepang hingga Maret 2026, menurut sumber yang mengetahui dan meminta namanya tidak disebut karena informasi bersifat rahasia. Hal ini menandakan Beijing siap menghadapi perselisihan berkepanjangan antara kedua negara.

Perintah tersebut dikeluarkan pekan lalu setelah ucapan Perdana Menteri (PM) Jepang Sanae Takaichi mengenai Taiwan memicu kemarahan China, tetapi sebelum Donald Trump melakukan panggilan telepon beruntun dengan Presiden China Xi Jinping dan pemimpin baru Jepang pada Senin (24/11/2025).

Maskapai penerbangan diminta melakukan perubahan "untuk saat ini," menyiratkan bahwa situasi dapat berubah sesuai dengan perkembangan diplomatik. Akhir Maret menandai pergantian antara jadwal musim dingin dan musim panas industri penerbangan global.

Perjalanan dari China ke Jepang merosot setelah Beijing memperingatkan warganya agar tidak bepergian. Keputusannya pada maskapai penerbangan memastikan bahwa penurunan ini akan berlanjut hingga Tahun Baru Imlek, periode puncak pengeluaran warga China di luar negeri.