Bloomberg News

Bloomberg, Ekspor China secara tak terduga mengalami kontraksi pada Oktober karena lemahnya permintaan global tak mampu menutupi penurunan tajam pengiriman ke Amerika Serikat. Kondisi ini menambah tekanan pada perekonomian yang sudah melambat akibat konsumsi dan investasi domestik yang lesu.

Ekspor turun untuk pertama kalinya dalam delapan bulan, menyusut 1,1% dibandingkan tahun sebelumnya, menurut data resmi yang dirilis Jumat (7/11/2025). Pengiriman ke semua negara kecuali AS meningkat 3,1%, namun belum cukup untuk mengimbangi penurunan lebih dari 25% ke Amerika.

“Jika kekuatan ekspor tidak dapat dipertahankan, pertumbuhan China bisa menghadapi ‘triple whammy’ dari kontraksi berkepanjangan di sektor properti, lemahnya konsumsi rumah tangga, dan ekspor yang menurun,” tulis para ekonom Barclays termasuk Yingke Zhou dalam catatan risetnya.

Hingga kini, ekspor China masih cukup tangguh karena permintaan dari negara lain mampu menutup penurunan pengiriman ke seberang Pasifik. Penjualan ke luar negeri sempat tumbuh setiap bulan sejak Februari, ketika aktivitas melambat akibat libur Tahun Baru Imlek.