Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memproyeksi pertumbuhan kredit tahun 2025 berada di kisaran 6-8%, lebih rendah dibanding capaian tahun lalu yang mencapai sekitar 13%. 

Meski demikian, Wakil Presiden Direktur BCA, John Kosasi menegaskan pihaknya tetap optimistis sekaligus waspada untuk menjaga kualitas aset dan memastikan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) terkendali. 

Sebab menurutnya, tren ekonomi domestik masih menunjukkan moderasi di tahun ini, namun mulai ditopang oleh peningkatan belanja pemerintah sejak pertengahan 2025. Oleh karenanya, ia berharap percepatan belanja negara di semester II dapat menopang pertumbuhan lebih lanjut.

"Hal positif lain untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi adalah Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan empat kali secara berurutan dan sekarang berada di level 5%. BI ada kemungkinan akan memangkas suku bunga dua kali lagi hingga akhir tahun 2025, tergantung dari arah kebijakan suku bunga global, inflasi, dan tentu saja stabilitas nilai tukar rupiah," ujar John dalam Public Expose 2025, dikutip Senin (15/9/2025). 

Menurut dia, perbaikan likuiditas juga terlihat dari pertumbuhan M2 yang naik menjadi 6,5% pada Juli 2025, serta Dana Pihak Ketiga (DPK) yang naik 6,6% pada Juni, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.