Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas diprediksi masih akan terus mengalami kenaikan sepanjang tahun ini, sebagai imbas dari kondisi ekonomi dan geopolitik global yang hingga saat ini masih terus memperlihatkan ketidakpastian.

PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI), bagian dari Holding BUMN Danareksa mengatakan, emas sendiri merupakan aset lindung nilai (safe haven) yang kini menjadi pilihan utama investasi masyarakat, selain instrumen lain yang sangat fluktuatif.

“Harga emas memang tidak secara khusus, kita percaya, emas ini kan komoditi global [yang stabil]," ujar Direktur Utama KBI Budi Susanto dalam keterangannya, dikutip Kamis (1/5/2025).

Budi mengatakan, perusahaan juga optimistis harga emas dunia hingga akhir tahun ini dapat mencapai kisaran US$3.500 hingga US$3.600/troy ons, seperti perkiraan yang dipatok oleh JP Morgan, perusahaan investasi multinasional.

Budi berpendapat, apabila perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China belum mereda, maka harga emas akan semakin tinggi. Jadi, kata dia, titik lemah emas sangat bergantung pada kebijakan kedua negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut.