"Sehingga, nanti manfaatnya bisa dirasakan oleh jauh lebih banyak masyarakat Indonesia, dan keuntungan-keuntungan yang mereka peroleh juga jauh lebih optimal," tegas dia.
Lebih lanjut, Hasan juga menduga langkah bersih-bersih yang dilakukan Prabowo tersebut bisa menimbulkan kejutan yang menggemparkan masyarakat. Namun, ia menegaskan hal tersebut hanya berlangsung sebentar dan nantinya diharapkan seluruh institusi menjalankan tugasnya dengan cara yang bertanggung jawab.
"Jadi, ini langkah bersamalah, tentu mungkin akan ada kekagetan, ada keterkejutan ketika misalnya proses bersih-bersih yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo ini dijalankan," tegas Hasan.
Kasus dugaan korupsi oplosan BBM Pertamina sendiri sebelumnya diungkapkan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung), beberapa waktu lalu. Kejagung mengatakan para pejabat Pertamina mengoplos atau blending BBM RON 90 untuk dijadikan sebagai Pertamax RON 92.
Kasus yang disinyalir merugikan negara senilai Rp193,7 triliun ini telah menyeret enam petinggi subholding Pertamina dan tiga broker sebagai tersangka.
(azr/ros)
