Logo Bloomberg Technoz

Ekspor ke China Kuartal I 2024 Merosot 16,2%, Ini Penyebabnya

Azura Yumna Ramadani Purnama
22 April 2024 12:13

Timbunan batu bara di Pelabuhan Caofeidian di Tangshan, Provinsi Hebei, Tiongkok./dok. Bloomberg
Timbunan batu bara di Pelabuhan Caofeidian di Tangshan, Provinsi Hebei, Tiongkok./dok. Bloomberg

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja ekspor non-migas Indonesia ke China-sebagai negara tujuan utama- pada kuartal I 2024 merosot tajam 16,24% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebutkan, pada periode Januari–Maret 2024, nilai ekspor ke China merosot menjadi US$13,359 miliar dari U$15,94 miliar pada Januari-Maret 2023. Kendati demikian, ekspor ke China masih berkontribusi terbesar terhadap kinerja ekspor Indonesia, dengan andil  22,91%. 

"Komoditas yang mendorong penurunan ekspor non-migas ke China adalah bahan bakar mineral, batu bara, minyak hewani dan minyak nabati, CPO, serta besi dan baja," ujar Amalia dalam Konferensi Pers Ekspor Impor Maret 2024, Senin (22/4/2024).

Dalam paparan dijelaskan, komoditas utama yang diekspor ke China pada periode tersebut adalah besi dan baja, bahan bakar mineral, dan nikel dan barang daripadanya.

Selanjutnya, Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor utama kedua terbesar. Pada kuartal I, nilai ekspor non-migasnya meningkat menjadi US$6.282,6 miliar dari periode yang sama tahun lalu US$5,82 miliar. Berdasarkan porsinya, nilai ekspor ke AS memberi andil 10,78%.