Kementerian Luar Negeri UEA berkilah bahwa prioritas mereka adalah "mendukung pemulihan legitimasi dan memerangi terorisme, dengan tetap menghormati kedaulatan Republik Yaman." Mereka mengeklaim bahwa pengiriman ke Mukalla tersebut hanyalah kendaraan untuk kebutuhan pasukan UEA.

Namun, juru bicara koalisi pimpinan Saudi, Turki Al-Malki, melalui unggahan di media sosial X, memberikan kronologi yang berbeda. Ia menyebut dua kapal yang membawa lebih dari 80 kendaraan serta kontainer senjata tiba di Mukalla tanpa izin dan mematikan sistem identifikasi mereka. Al-Malki menegaskan bahwa serangan tersebut adalah "operasi terbatas" yang dilakukan dengan cara yang "menjamin keselamatan jiwa dan fasilitas pelabuhan."

Arab Saudi dan UEA mendukung kelompok politik yang berseberangan di Yaman, sebuah negara yang berada di jalur pelayaran vital dunia. Riyadh mendukung pemerintahan yang diakui secara internasional, sementara UEA mendukung STC. Keretakan ini dikhawatirkan akan menghambat upaya perdamaian di negara yang telah hancur akibat perang sejak pemberontakan Houthi yang didukung Iran pada 2014.

Perang panjang ini diperkirakan telah merenggut hampir 400.000 nyawa sejak 2015. Meskipun kedua negara sempat bersatu melawan Houthi, UEA secara bertahap mengurangi partisipasinya dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan menguatnya posisi Houthi.

Situasi kembali memanas bulan ini setelah STC mengambil alih kendali di dua provinsi, termasuk Hadramout—provinsi terbesar di Yaman yang berbatasan langsung dengan Arab Saudi. STC berdalih langkah ini diambil untuk memutus jalur penyelundupan yang digunakan oleh Houthi.

Meskipun Arab Saudi dan UEA seringkali selaras dalam kebijakan luar negeri di Timur Tengah—seperti dukungan terhadap Presiden baru Suriah Ahmed Al Sharaa dan solusi dua negara untuk Palestina—keduanya tetap merupakan kompetitor sengit.

Sebagai anggota kunci aliansi OPEC+, keduanya pernah berselisih soal kuota produksi minyak. Selain itu, mereka juga bersaing ketat memperebutkan investasi asing untuk mendiversifikasi ekonomi masing-masing. Presiden AS Donald Trump sendiri telah mendekati kedua pemimpin negara tersebut awal tahun ini untuk mengamankan janji investasi bernilai miliaran dolar.

Merespons konflik terbaru ini, Sekretaris Negara AS Marco Rubio mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dan mengedepankan diplomasi. Dalam pernyataan resminya, Arab Saudi menyatakan harapan agar UEA "mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga hubungan bilateral antara kedua negara bersaudara."

(bbn)