“Perseroan akan menggelar RUPS dalam jangka waktu paling lambat 90 hari kalender,” tuturnya.
Posisi Dirut PGEO dipegang Julfi sejak Juni 2023. Saat itu, Julfi menggantikan posisi Ahmad Yuniarto.
Pengunduran diri Julfi terjadi selang koreksi kinerja laba perseroan pada periode sembilan 2025.
PGEO mencatat laba bersih sepanjang Januari-September 2025 sebesar US$104,27 juta atau sekitar Rp1,73 triliun. Posisi laba bersih itu anjlok 22,17% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$133,99 juta.
Padahal, PGEO mencatat kenaikan pendapatan sebesar 4,19% secara year on year (yoy) menjadi US$318,86 juta atau setara Rp5,31 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$306,02 juta.
Kenaikan pendapatan tersebut diiringi dengan kenaikan beban pokok menjadi US$140,21 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar US$120,01 juta.
Di sisi neraca, hingga akhir September 2025, PGEO mencatat total liabilitas sebesar US$957,39 juta. Rinciannya, liabilitas jangka panjang sebesar US$776,53 juta dan liabilitas jangka pendek sebesar US$180,85 juta.
Adapun untuk total aset hingga September, PGEO membukukan sekitar US$2,96 miliar dengan total ekuitas mencapai US$2 miliar.
(red/naw)
